Hari kemarin senin adalah hari biasa. Biasa dengan bangun pagi untuk mengikuti kuliah bahasa indonesia yang dijadwalkan jam 09.00. Pagi sarapan dengan lauk ayam gota sisa arisan kemarin. Dilanjutkan dengan perjalanan dengan menghisap sebatang rokok gudang garam. Mengikuti perkuliahan dan bertemu dengan teman. Setelah perkuliahan usai, mampir ke cilaki untuk melihat-lihat barang bekas. Disitu ada jam bagus seharga 60.000. Meskipun belum ditawar cuman sayang aja untuk membelinya. Disamping belum berpenghasilan dan masih banyak alokasi lainnya. Alokasi lainnya pun pasti berujung pada hal-hal konsumtif seperti kopi dan rokok -_- namun untuk masalah itu masih dipikirkan karena ingin juga memakai jam tangan. Hehehe. Soalnya kemarin sempat beli di pasar tumpah Pus Dai seharga 25.000 dan selang 2 hari tali jam nya sudah lepas. Mau kesal juga bagaimana toh itu barang KaWe. Oke abaikan soal jam, saya melanjutkan aktivitas yang sebenarnya tidak ada jadwal apa-apa. Jadi saya memutuskan pergi ke Gereja untuk ikut nge-charge hp dan bermain piano. Ya sebenarnya ini adalah keinginan saya supaya bisa bermain piano namun ya keterbatasan niat dan sarana jadi saya mencoba semampunya dengan meng-cover lagu Terjebak Nostalgia by Raisa. Mengapa lagu ini? Sebenarnya tidak ada hal yang spesial, mungkin ada beberapa liriknya yang ngena. Selama sekitar 1 jam saya berada di tempat tersebut dan waktu menunjukan pukul 12.20 dan saya melanjutkan pergi ke Togamas untuk membeli peralatan tulis. Kotak pensil yang sebenarnya ingin saya beli, dan juga buku catatan titipan dari si teteh. Tibalah seorang berpengawakan sedang di sebuah toko buku bernama Togamas. Iseng bertanya mengenai ada buku bahasa indonesia yang sampai saat ini saya belum memunyainya. memunyainya mengapa seperti itu? karena saya baru diajarkan paginya bahwa ketika sebuah kata dengan huruf kedua adalah vokal maka konsonan pertama akan luluh, jadi me + punya menjadi memunyainya. Kalau tidak salah sih seperti itu, ya lumayan juga jadi sharing ilmu disini. Hahaha. Kembali ke Togamas, pertama saya melihat-lihat buku. Keinginan untuk membaca sebenarnya ada cuman kembali lagi ke sayanya. Ketika rasa malas muncul, maka ya niat apapun menjadi sia-sia. Banyak buku yang saya lihat, salah duanya yaitu Sherlock Holmes dan Life of Pi. Kedua buku tersebut telah saya tonton versi filmnya dan sekilas memang di novel semua dijelaskan, berbeda dengan film. Ya berarti benar ekspektasi dari pembaca novel yang difilmkan memang tidak boleh terlalu tinggi. Kemudian saya mencari alat tulis dan membeli beberapa barang dengan total 38.000 dan di dompet saya ada 10.000. Kemanakah 2000 tersebut pergi? Kalian pasti tidak mengetahuinya karena 2000 tersebut digunakan untuk menambah uang beli pulsa untuk si Tulang dengan rincian pulsa smart fren 10.000 seharga 12.000 yang hingga saat ini pulsanya belum masuk dan saya disuruh untuk kesana mengeceknya dan jelas sekali saya malas -_-
Teh tarik pun sudah diseduh, 3 batang gudang garam international sudah siap untuk dinikmati. Inilah saat yang tepat untuk membakarnya!
Kembali ke aktivitas, yaitu saya melanjutkan pergi ke warung kopi langganan yang terletak di Jalan Suren dan disitu sudah ada 2 teman saya yang tak tahu arah juga. Jadi kami menghabiskan rokok dan kopi di tempat itu. Kemudian bertemu dengan teman lama dan ikut nongkrong bareng. Disitu ada si dede yang selalu mengganggu orang yang sedang nongkrong :)) dan saya dipanggil “om bebet” hahaha :D. Hingga sekitar jam 4an saya pergi kembali ke Gereja untuk menunaikan tugas membuat lampu yang akan digunakan dalam lomba cerdas cermat anak sekolah minggu. Saya pun bertemu dengan 2 teman saya dan kami memainkan piano sebentar. Ya meskipun itu hanya ide. Akhirnya kami pun membuat lampu dan disini ilmu saya bertambah mengenai jaringan listrik. Hehehe. Diselingi dengan ikut makan dalam acara sermon parhalado. Hahaha lumayanlah makan ayam dan ikan mas serta sayur singkong. Melanjutkan dengan ‘wes mangan ora udud' you-know-what-i-mean.
Tiba-tiba teman saya menjadi girang karena dia akan pergi ke Jakarta bersama mantannya, begitu juga dengan teman saya satu lagi yang akan jalan bersama mantannya besok (hari ini). Saat itu saya berpikir saya jalan sama siapa? Ga ada! Sedih kan. Tapi bro selang berapa menit saya tidak menjadi sedih lagi karena datang seorang perempuan yang saya pernah menaksirnya. Ya disinilah letak 'keanehan’ karena sebenarnya saya sudah lama tidak berjumpa dengannya dan dia pun jarang pergi ke Gereja. Jadi momen ini saya anggap aneh. Kebetulan disitu saya baru instal BBM versi apk yang harus didownload terlebih dahulu. Saya pun meng-add bbm doski. Ya disitu kami mengobrol lumayan banyak hingga menyinggung hal yang sensitif menurut saya yaitu Pacar. Hahaha. Saat itu dia menceritakan tentang pacarnya yang orang Jawa namun dia berkata 'tapi dia bukan Batak’. Saya anggap ini adalah sebuah kode dimana dia ingin berpacaran dengan orang batak. Lebihnya saya menganggap kode tersebut untuk saya. Ya mungkin saya orang yang sangat mengerti kode. Namun terkadang saking mengerti kode hingga hafal lagu nyanyian kode by Warkop DKI -_- membuat overthinking. Overthinking adalah bahasa jawa yang apabila ditranslate ke bahasa indonesia adalah memikirkan secara berlebihan. Kami pun mengobrol tentang masing-masing dan menyangkut perkuliahan saya yang mengapa kok lama sekali lulusnya. Padahal nyusun skripsi aja belum! :( ya saya ceritakan semua kondisi yang ada. Dia bilang 'makannya cari cewe!’. Ya elah bro lu kata gampang cari cewe. Iya sih kalo ada keinginan pasti bisa. Cuman jeleknya saya gitu, selalu memikirkan semuanya. Kaya apa aja dah ribet banget hidup lo! Ya hingga saat ini saya masih memikirkan apa kamu menyukai saya? Apa saya bisa menjadi pacarmu? Haha. Tapi bro untuk masalah itu saya masih memiliki beban terkait dengan posting sebelumnya. Beban pikiran dengan perempuan lain yang selalu saya pikirkan. Beban pikiran yang hanya saya sendiri menguliknya setiap saat. Untukmu yang disana, aku ingin melihatmu….. (#np Dorman Manik - Boha Nama Ujungna)
Sermon pun selesai dan saya bertemu dengan abang senior. Banyak yang kami bicarakan namun ada hal yang ingin saya sampaikan. Beliau berkata bahwa (masih terkait dengan pacar/jodoh), 'Kalau kamu dapat menaklukan seorang perempuan, itu hal yang biasa. Tapi ketika kamu tidak dapat menaklukannya atau mungkin bisa dibilang rumit, maka itulah jodohmu!’ Ya kalau memang dipikir masuk akal juga. Cuman ya itu seperti bang C katakan semua berakhir dengan pertanyaan.
Akhir cerita sebatang gudang garam pun habis. Pertanyaan?
No comments:
Post a Comment